DKISPBANGGAI, Luwuk- Hari kedua penyelenggaraan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) penyusunan masterplan Smart City tahap ke 3, yang di gagas oleh Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banggai, dari masing-masing pokja melahirkan sejumlah inovasi untuk gerakan menuju kota cerdas (Smart City), Kamis (11/08/22) pagi.

Masing-masing pokja adalah bagian dari OPD Lingkup Pemkab Banggai yang terdiri dari, Pokja Smart Branding, Pokja Smart Economy, Pokja Smart Goverance, Pokja Smart Living, Pokja Smart Enviroment, dan Pokja Smart Society.

Diskusi berlangsung Di Ruang Rapat Umum Kantor Bupati Banggai, Luwuk Selatan. Mulai dari pokja smart economy yang melahirkan inovasi yakni, Galery UKM berbasis Online yang berdampak kepada kemajuan dan kesejahteraan para pelaku usaha. Pokja Smart Living menghasilkan inovasi dengan Ambulance dering dan Superman yakni sistim perumahan dan pemukiman untuk rumah layak huni. Untuk inovasi yang lainnya, dari OPD Kesbangpol dengan E-Kalibosi, sebuah system aplikasi online untuk memfasilitasi kegiatan antar kerukunan masyarakat di Kabupaten Banggai.

Pemateri yang berasal dari Universitas Gajah Mada Jogyakarta, Nunuk Dwi Retnandri kepada Tim media DKISP menjelaskan, dari sekian Kabupaten/Kota yang kami melakukan pembimbingan, dari perspektif saya melihat Kabupaten Banggai cukup bersemangat untuk mensukseskan smart city ini, dan juga cukup cepat merespon dan mengaitkan dengan dokumen lainnya.

“Jika dokumen dari perencanaan sudah ada, ini akan mempercepat baik pencapaian visi dan misi maupun janji-janji politik Bupati bersama Wakil Bupati Banggai maupun program-program smart city yang memang di inisiasi oleh Kominfo,”tuturnya.

Selanjutnya Nunuk Dwi Retnandri mengatakan, sampai hari ini sudah banyak inovasi yang dimiliki oleh teman-teman Pokja dan ini kemudian juga akan dimasukan dalam inovasi smart city.

“Saya tertarik dengan salah satu inovasi yang dilahirkan dari pokja yaitu, Digital Library. Digital Library itu yang punya baru UGM dan ternyata disini selevel SMP saja sudah ada Digital Library. Artinya, teman-teman disini jika dibandingkan dengan yang lain enggak ketinggalan saya merasa salut dengan Pemerintah Kabupaten Banggai,”ucapnya.

Sebenarnya inovasi yang sudah ada dan berlaku diseluruh Indonesia seperti pelayanan satu pintu sekiranya tidak perlu lagi kita masukan. Tetapi alangkah baiknya inovasi yang baru dan murni lahir dari pemikiran masing-masing pokja smart city. Saya berharap di bimtek selanjutnya yakni Bimtek ke 4, Banggai sudah bisa meraih nilai di atas angka 70 %, agar bisa bersaing dengan daerah lain. Dan saya berharap pula, tidak hanya sekedar selesai terus disimpan dalam lemari. Minimal dari quick win itu bisa dikerjakan dan benar-benar dilaksanakan. Tutupnya.
*Tim Liputan Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Banggai