Hadiri Seminar Penelusuran Calon Pahlawan Nasional di Banggai Bersaudara, Wabup Furqanudin: Peran Kerajaan Banggai untuk Kemerdekaan Tidak Perlu Diragukan!
DKISP BANGGAI – Seperti kata Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno, “hanya bangsa yang menghargai jasa pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar”, begitulah yang hari ini ditunjukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai.
Rabu, (23/11/22), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banggai memfasilitasi pelaksanaan Seminar Penelusuran Calon Pahlawan Nasional di Tiga Kabupaten Banggai Bersaudara, bertempat di Hotel Santika, Kelurahan Tombang Permai, Kecamatan Luwuk Selatan.
Menghadirkan para akademisi, pegiat sejarah dan tokoh adat dari Kabupaten Banggai Bersaudara, kegiatan yang diselenggarakan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) itu, bertujuan untuk membangun diskusi ilmiah guna memperoleh rekomendasi nama-nama Anak Negeri Banggai yang pernah merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
Di sela-sela sambutan selamat datang, Wabup menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas program yang dilaksanakan Dinsos Provinsi Sulteng dalam upaya mempertahankan nilai-nilai kesejarahaan di Banggai bersaudara.
“Kabupaten Banggai Bersaudara lahir dari sebuah Kerajaan Banggai yang tentunya memiliki nila-nilai perjuangan yang tidak diragukan lagi,” sebut Wabup.
Begitu Indonesia merdeka, menurut Wabup, Kerajaan Banggai yang ketika itu berdaulat, tidak hanya ikhlas menyerahkan wilayahnya untuk negara tercinta Indonesia, tetapi turut berupaya mempertahankannya.
“Kami berharap Dinsos Sulteng turut membantu untuk mendorong lahirnya tokoh-tokoh pahlawan nasional dari Kabupaten Banggai bersaudara,” tutup dia.
Sejalan dengan pernyataan Wabup, Kepala Dinsos Provinsi Sulawesi Tengah, Dra. Sitty Hasbia N. Zaenong, M.Si ketika membuka kegiatan mewakili Gubernur, berharap melalui seminar tersebut dapat diperoleh data terkait nama-nama Putra-Putri Banggai Bersaudara yang dapat didorong menjadi pahlawan nasional.
“Untuk menjadikan seseorang sebagai pahlawan nasional, selain syarat administrasi, diperlukan kajian akademik berbasis historis,” jelasnya.
Kehadiran Wabup di seminar ini, lanjut Kepala Dinsos Sulteng, memperlihatkan bentuk komitmen pemerintah daerah mengupayakan adanya Anak Negeri Banggai yang menjadi pahlawan nasional.
“Perihal komitmen Kabupaten Banggai tidak perlu diragukan, dilihat dari penamaan fasilitas-fasilitas umum seperti bandara dan nama jalan dengan nama tokoh daerah,” katanya mengapresiasi.
Sitti Hasbiah kemudian mengingatkan agar pemerintah daerah segera membentuk Tim Pengkaji Pemberi Gelar Daerah (TP2GD).
“TP2GD Kabupaten nantinya akan bersidang, lalu mengusulkan ke TP2GD Provinsi, selanjutnya kami akan mengupayakan untuk bisa sampai ke pusat,” jelas dia.
Pemaparan materi dibawakan oleh Peneliti Sejarah dari Universitas Tadulako Palu, Dr. Idrus A. Rore. Ia menyebutkan, secara akademik, calon pahlawan nasional dibagi menjadi tiga masa, yaitu sebelum penjajahan, perlawanan terhadap Belanda atau Jepang, dan pada masa kemerdekaan.
Adapun yang dapat dilakukan agar tokoh tertentu dapat diusulkan sebagai pahlawan nasional adalah dengan memperbanyak monumen, peringati hari jadi tokoh, bukukan pikiran dan tindakan tokoh, publikasi studi historis dan biografi tokoh, kemudian jangan tergesa-gesa.
Tokoh-tokoh yang telah diidentifikasi beliau sebagai Tokoh Daerah Banggai adalah Laginda, Janggo Puteh, Janggo Itam, Gulungunsing, Syukuran Aminudin Amir dan T.S Bullah.
“Selanjutnya bapak ibu silahkan mengajukan nama-nama selain yang saya sebutkan, kemudian kita perhadapkan dengan syarat akademik dan administrasi, sayangnya bahkan tokoh yang saya sebutkan tadi belum memiliki studi historis dan biografi,” imbuh dia.
*Tim Liputan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banggai