DKISP BANGGAI – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, S.E., M.M., resmikan Pasar Bunta pada Selasa (13/2/2024) di Pasar Simpong Luwuk Banggai.

Revitalisasi Pasar Bunta merupakan hasil dari komitmen Pemda Kab. Banggai dalam meningkatkan kualitas infrastruktur ekonomi lokal dengan dukungan anggaran dari APBN melalui Kementerian Perdagangan.

Menteri Zulkifli menyatakan bahwa revitalisasi Pasar Bunta dilakukan dengan tanggung jawab oleh Bupati Amirudin.

“Hari ini pasar bunta yang jauh kita resmikan disini, dibangun dengan 3 miliar, tapi pak bupati membangunnya tampak lebih mahal padahal enggak, itulah kalau membangun dengan hati, lebih bagus hasilnya,” ungkap Mendag RI.

Meskipun peresmian dilakukan di luar wilayah Kecamatan Bunta karena keterbatasan waktu Mendag RI, partisipasi masyarakat Bunta tetap dirasakan melalui platform Zoom Virtual.

Mendag RI mengungkapkan bahwa kunjungannya ke Luwuk hari ini merupakan yang ketiga kalinya setelah sebelumnya pada tahun 2003 dan 2010.

Kali ini, kunjungan Menteri Perdagangan dilakukan di depan lokasi revitalisasi Pasar Simpong yang sedang melakukan pembangunan tahap pertama.

“Sengaja kami undang bapak datang ke pasar simpong untuk melihat secara langsung pembangunan tahap pertama, Insya Allah tahap kedua akan kita revitalisasi yang ada di sebelahnya dan pembangunan pasar apung,” Jelas Bupati Banggai.

Menteri mengusulkan konsep menggabungkan fungsi pasar rakyat dengan potensi wisata yang ada di sekitarnya yaitu dengan memanfaatkan lantai dua pasar rakyat sebagai pusat wisata pengunjung lokal maupun wisatawan.

Dalam rangka merealisasikan konsep tersebut, Menteri menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan dalam pembangunan Pasar Simpong.

“Kalau anggarannya besar itu dari PUPR, jadi yang tahap sebelah sana kalau APBD-nya belum ada, nanti bisa diusulkan, nanti kita bantu agar PUPR yang membangun,” jelas Zulkifli.

Didampingi oleh Bupati Amirudin, Mendag Zulkifli melakukan tinjauan ke Pasar Simpong untuk menemui pedagang secara langsung dan melakukan dialog.

Selain berinteraksi dengan pedagang, Mendag juga memeriksa harga-harga bahan pokok, termasuk beras lokal, beras premium, dan beras Bulog.

Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi terkait panen raya yang kini mengalami pergeseran jadwal akibat perubahan iklim.

“Memang kita ini terlambat panen karena perubahan iklim, jadi panen raya diperkirakan di bulan April – Mei,” ungkap Mendag RI.

Meskipun demikian, Mendag menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di pasar.

*Tim Liputan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banggai.